Powered By Blogger

Rabu, 22 Juni 2011

PARAGRAF


A.    DEFINISI PARAGRAF
Paragraf adalah menulis suatu aktivitas yang mencurahkan segala bentuk ide pokok pemikiran dalam bentuk tulisan.
Paragraf secara arti umum adalah bagian dari suatu tulisan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.
Paragraf secara arti khusus adalah suatu rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis secara membentuk kesatuan pokok bahasanya.
Bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan dimulai penulisannha dengan garis baru) disebut paragraf. Sebuah paragraf dapat dikembangkan secara, naratif, argumentatif, persuasif, deskriptif, dan eksposisi.
Paragraf yang baik harus memenyhi syarat sebagai berikut :
1.      Kesatuan, yaitu paragraf harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud dalam bentuk kalimat pokok.
2.      Koherensi, yaitu kalimat satu dengan kalimat lain harus saling berhubungan.
3.      Perkembangan alinea, yaitu gagasan pokok harus dikembangkan dengan perincian yang lebih konkret agar lebih jelas.

B.     MACAM-MACAM PARAGRAF
1.      PARAGRAF NARATIF
Paragraf naratif adalah suatu karangan yang membentuk suatu kejadian atau masalah berdasarkan urutan waktu dan tempat.
Paragraf naratif merupakan karangan yang mengisahkan satu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Tujuan karangan naratif sebenarnya bercerita tentang sesuatu.
Langkah-langkah menulis paragraf naratif adalah sebagai berikut :
a.       Menentukan tema.
b.      Mengembangkan judul menjadi pikiran utama.
c.       Mengembangkan pikiran utama menjadi pikiran penjelas.
d.      Mengembangkan kerangka karangan.
Ada beberapa cara mengembangkan paragraf naratif, antara lain :
                            I.     Pola Hubungan Kejadian dan Runtutan Peristiwa
Bevel: “Empat tahun yang lalu Ifkha memasuki Fakultas Ekonomi, suatu lembaga pendidikan tinggi yang sudah lama diidam-idamkan. Ia sekarang duduk di semester tujuh fakultas tersebut. Satu tahun lagi ia akan mencapai cita-citanya menjadi seorang sarjana ekonomi. Tetapi tahun yang lalu tiba-tiba datang berita yang mengejutkan bahwa ayahnya meninggal duania karena serangan jantung. Sejak itu, pengiriman uang dari rumah mulai seret. Empat bulan yang lalu ia terpaksa mencari pekerjaan untuk menyambung hidup dan studinya”.Pengembangan paragraf naratif dengan pola hubungan kejadian dan runtun peristiwa adalah suatu bentuk wacana cerita yang berusaha mengembangkan dengan sejelas-jelasnya suatu peristiwa yang diurutkan menurut rangkaian kejadian dan urutan peristiwanya. Contoh :









                         II.     Pola Hubungan Mula Akhir
Bevel: “Prosesnya cepat, kok! Mula-mula saya menyiapkan naskah majalah sekolah yang akan saya cetak. Naskah itu lalu saya bawa ke bagian penerimaan naskah. Namanya Pak Broto. Kemudian, saya mendiskusikan dengan Pak Broto mengenai bentuk akhir dari majalah saya dan biayanya. Setelah oke, naskah itu diketik di bagian komputer dan ditata tampilan grafisnya. Untuk semua proses itu hanya membutuhkan waktu tiga hari. Kemudian, naskah yang sudah di-setting itu di-layout. Naskah yang sudah di-layout selanjutnya dibawa ke bagian percetakan. Dalam waktu sepuluh hari naskah itu sudah selesai dicetak. Akhirnya, tinggal menunggu proses akhir, yaitu penjilidan dan pengepakan. Pengalaman saya mencetak majalah itu sederhana, kok!”.Pengembangan paragraf naratif dengan pola hubungan mula dan akhir penekanannya dan penjelasan “mula-mulanya” dan “akhirnya”. Contoh :













2.      PARAGRAF ARGUMENTATIF
Paragraf argumentatif adalah bentuk karangan yang menceritakan suatu kejadian / masalah berdasarkan fakta dan pendapat atau sebab akibat dengan jelas.

3.      PARAGRAF DESKRIPTIF
Paragraf deskriptif adalah suatu karangan yang menceritakan suatu kejadian atau permasalahan berdasarkan alat indra penglihatan terhadap kejadian atau masalah tersebut.
Paragraf deskriptif adalah karangan yang bersifat melukisan atau menggambarkan kesan panca indera dengan teliti dan sehidup-hidupnya agar pembaca seolah-olah dapat mendengar, merasakan, dan menikmatinya.
Sebuah objek deskriptif tidak hanya terbatas pada apa yang dapat dilihat, didengar, dicium, dirasa, diraba, tetapi dapat menggambarkan perasaan hati, kekuatan, perasaan cinta, haru, dan sebagainya.
Ciri-ciri paragraf deskriptif adalah sebagai berikut :
a.       Menguraikan objek secara langsung sesuai dengan objek yang ditangkap panca indera.
b.      Berdasarkan pengamatan / observasi.
c.       Menumbuhkan imajinasi pembaca dengan cara mengalihkan kesan yang ditangkap indera perangsang.
d.      Bersifat melukiskan.
e.       Bertujuan menciptakan imajinasi pembaca seolah-olah pembaca melihat sendiri objeknya.
Macam-macam pendekatan dalam menulis paragraf deskriptif :
I.         Pendekatan Realistis
Pendekatan realistis  adalah deskripsi yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pengarang menonjolkan pilihan dan interpretasinya.


II.      Pendekatan Impresionistis
Pendekatan impresionistis adalah deskripsi yang membuat pembaca memberikan reaksi secara emosional terhadap sesuatu yang dideskripsikan.
III.   Pendekatan Sikap Penulis
Pendekatan sikap penulis bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, sifat, objek, dan pembaca. Penulis menetapkan sikap yang akan diterapkan sebelum memulai menulis rincian. Penulis dalam memilih sikap seperti masa bodoh, ironis, dan sebagainya.
Contoh Paragraf Deskriptif :
Bevel: Pagi ini agak mendung, langit kelabu seperti mengancam acara kami. Memang musim sedang tak menentu, selalu saja membuat kecewa para peramal cuaca. Beberapa gumpal awan pekat tampak seolah-olah membendung cahaya matahari di belakangnya, hingga tepi awan itu tampak seperti dibingkai kecerahan sekadarnya.
Namun, burung-burung pagi tetap berkicau. Tampaknya mereka tak menghiraukan cuaca hari ini karena hari ini mereka tak beracara. Setiap hari kenikmatan hidup berulang tanpa membosankan. Hari ini selalu dimulai dengan nyanyi disertai gerak jenaka yang lincah. Seekor burung tampak gelisah melompat-lompat diikuti satunya lagi. Dua mahluk ini selalu mengawali adegan pagi. Mula-mula tampak mereka di pucuk bambu yang lemah di angin-angin lalu melayang ke bawah dan mendarat di rumput dekat kolam. Makin ramai bicaranya, makin lincah gerak-geriknya. Tidak ada kemarin yang mereka sesali, tiada esok yang mereka dambakan. 


















4.      PARAGRAF PERSUASIF
Paragraf persuasif adalah suatu karangan yang menceritakan suatu kejadian yang bersifat menghibur atau mengajak orang lain supaya tertarik akan kejadian atau masalah yang diceritakan.

5.      PARAGRAF EKSPOSITIF
Paragraf ekspositif adalah suatu karangan yang menceritakan kejadian berdasarkan kejadian suatu masalah secara jelas dengan cara memberian bukti yang berupa data dan grafis dari masalah tersebut.
Paragraf ekspositif adalah paragraf yang memaparkan atau menjelaskan suatu masalah. Paragraf ekspositif bertujuan memberikan penjelasakan sehingga pembaca memperoleh informasi yang jelas. Agar penjelasan yang disampaikan mencapai sasaran, paragraf ekspositif perlu dilengkapi dengan data-data berupa grafik, statistik, diagram, gambar, dan sebagainya. Oleh karena itu paragraf ekspositif harus akurat, jelas, dan singkat. Paragraf ekspositif menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, dan bagaimana. Penutup paragraf ekspositif merupakan rangkuman yang menjelaskan kembali apa yang telah dikemukakan penulis.
I.          Ciri-ciri Paragraf Ekspositif
Ciri-ciri paragraf ekspositif adalah sebagai berikut :
a)      Menjelaskan pendapat.
b)      Memerlukan fakta yang diperjelas dengan angka, grafik, dan sebagainya.
c)      Memerlukan analisis sintesis (pengamatan yang berupa observasi ke lapangan secara langsung)
d)     Tidak menggunakan daya khayal sebagai sumber gagasan
II.       Langkah-langkah Menulis Paragraf Ekspositif
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menulis paragraf ekspositif adalah :
a)        Merumuskan tema
b)        Menetapkan tujuan
Tujuan karangan adalah memberikan arah yang tepat  dalam menyusun karangan.
c)        Mengumpulkan data
Mengumpulkan data dapat dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, atau berupa angkat.
d)       Membuat kerangka karangan
Menentukan pokok-pokok pikiran dalam bentuk kerangka karangan atau outline.
e)        Megembangkan kerangka karangan
III.    Pola pengembangan Paragraf Ekspositif
Pola pengembangan paragraf ekspositif adalah sebagai berikut :
a)      Pola Proses
Pola proses merupakan suatu urutan dan tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
Contoh :


Bevel: Service dalam bermain tenis lapangan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, ambilah posisi berdiri di luar garis belakang dan agak ke tengah. Kedua, lakukan konsentrasi untuk beberapa detik dan aturlah posisi kaki. Kaki kiri ditempatkan satu langkah ke depan, sehingga posisi badan agak miring. Ketiga, bungkukkan badan ke depan sedikit sambil melempar bola ke atas kepala. Keempat, bersamaan dengan lemparan bola ke atas, raket diayun ke belakang, dan dengan cepat pukullah bola jika telah sampai jangkauan dengan kekuatan maksimal. Bola akan melayang dengan cepat.
 












b)      Pola Ilustrasi
Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi-ilustrasi konkret. Ilustrasi tersebut digunakan untuk menjelaskan maksud penulis. Pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam menjelaskan gagasan-gagasan umum.


Contoh :


Bevel: Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manisa dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan-bahan bakarnya, yakni makanan yang ditelan menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang dimakan pada waktu sarapan akan dibakar dalam tubuh persis bagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. Sebagian lagi berubah menjadi enegeri mekanis yang memungkinkan otot-otot anda dapat memompa darah dalam tubuh.
 










c)      Pola Perbandingan
Paragraf perbandingan digunakan apabila penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkan dengan hal lain.
Contoh :


Bevel: Kehidupan di desa dan kota memiliki kecenderungan perbedaan yang mencolok. Marilah kita melihat sebuah desa yang jauh dari kota. Disana penduduk tak berdesak-desakan. Bayangkan keadaan di kota penduduknya berdesak-desakan. Di desa udaranya bersih, tidak dikotori oleh gas-gas buangan yang berasal dari kendaraan bermotor atau pabrik. Sedangkan di kota udaranya kotor karena gas buang yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor dan juga dari pabrik. Di desa, tanaman hijau tumbuh dimana-mana, sehingga ekosistem berjalan dengan teratur. Sebaliknya di kota, tanaman hijau yang fungsinya menghisap gas asam arang yang dikeluarkan manusia sangat jarang.
 












Selain pola pengembangan paragraf ekspositif di atas, ada juga pola pengembangan paragraf ekspositif yang lain. Adapun pola pengembangannya :
a.      Metode Identifikasi
Metode identifikasi adalah metode pengembangan paragraf ekspositif yang berusaha menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur pengenal suatu objek, sehingga pembaca mengenal objek yang diuraikan.
b.      Metode Perbandingan
Metode perbandingan adalah metode yang menunjukan perasaan-perasaan dan perbedaan-perbedaan antardua benda atau lebih. Tujuannya untuk memperkenalkan sesuatu yang baru, beberapa objek dengan menghubungkan prinsip-prinsip umum yang berlaku, memberikan gambaran, gagasan, dan prinsip umum.
c.       Ilustrasi
Metode ilustrasi adalah mengembangkan alinea dengan menambahkan penjelasan-penjelasan terhadap kalimat utama.


d.      Klasifikasi
Metode klasifikasi adalah pengembangan alinea dengan menambahkan pengelompokkan atas isi pikiran-pikiran utama dan dikembangkan dengan pikiran-pikiran penjelas sesuai dengan kelompok yang sama.
e.       Definisi
Metode definisi adalah mengembangkan alinea dengan memberikan definisi atau pengartian leksikal dan lugas terhadap pikiran utama alinea.
f.       Analisis Bagian Fungsional, Proses dan Kausal
Metode analisis bagian fungsional, proses, dan kausal adalah mengembangkan alinea dengan menambahkan pada pikiran utama segi-segi : rincian, manfaat, proses terjadinya, dan hubungan sebaba akibat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar