Powered By Blogger

Rabu, 22 Juni 2011

Praktek Khutbah Jum'at


Nama               :  IMAN ROHIMAN
Kelas               :  XII IPA 3
Tugas               :  Ujian Praktik Bahasa Indonesia

AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR














Hadirin Rohimakumulloh !
Rosululloh SAW bersabda dalam salah satu haditsnya :





Artinya :  “Dari Khudzaefah bin Yaman ra. Ia berkata : Rosululloh SAW bersabda : Sesungguhnya diri yang ada pada pengawasan Allah, kami benar-benar memperingatkan supaya kamu mengerjakan perbuatan yang ma’ruf, mencegah perbuatan munkar. (Jika tidak dikerjakan) Allah benar-benar akan memberikan siska (bencana) kepada kalian, dan jik kalian berdo’a meminta diselamatkan dari azab tersebut maka Allah tidak akan mengabulkan terhadap do’a kalian (HR. Tirmidzi)
Ketakutan Rasululloh SAW kepada umatnya digambarkan dalam hadits tersebut. Diawali dengan sumpah dan dilanjutkan dengan tauhid memberitahukan bahwa berita yang disampaikan itu berita yang sangat penting, gawat dan berbahaya. Rasululloh SAW merasa ketakutan terhadap umatnya jika ditimpa musibah yang luar biasa dari Allah SWT. Supaya azab dari Allah SWT tidak menimpa, tidak terjadi tapi diganti dengan rahmat. Maka dari itu Rasululloh SAW memberikan gambar dua perkara :
1.      Amar Ma’Ruf
Amar Ma’ruf adalah memerintah serta mengajak untuk melaksanakan kewajiban keapada Allah SWT, tentunya bukan hanya sekedar memerintah namun harus diseratai dengan contoh. Tidak semua manusia mempunyai mentalitas amar ma’ruf, namun kebanyakan tidak seperti itu dan bagaimana keinginan sendiri karena hidup tidak jelas asal usulnya, tidak tentu pendirian. Amar ma’ruf bisa tumbuh dalam diri kaum muslimin yang mempunyai dasar tauhid yang kuat serta iman dan taqwa yang kekal dalam dada. Sebagaimana dalam surat Luqman ayat 17 :
Artinya : “Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah mengerjakan yang baik dan cegahlah dari perbuatan yang mungkar, dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan.”

2.      Nahi Munkar
Amar ma’ruf mutlak harus diikuti oleh nahi munkar karena manusia tidak pernah cukup untuk diperintah baik saja, kebanyakan sering menuju kepada kemungkaran, kemaksiatan dan kejahatan. Dalam hadits lain Rasululloh SAW menjelaskan bahwa jika kalian melihat atau mengetahui ada kemungkaran, silahkan dirubah oleh tangan (kekuasaan) atau oleh lidah serta jika tidak mampu cukup dengan hati, tetapi itu hal yang paling lemah imannya.
Amar ma’ruf nahi munkar akan mempunyai tenaga jika memmpunyai keimanan kepada Allah SWT. Satu orang ayah yang menjadi pemimpin keluarga yang tidak bisa mengajarkan amar ma’ruf nahi munkar kepada keluarganya termasuk “Dayyus”. Dayyus yaitu tidak bisa memimpin atau membiarkan terhadap apa yang dipimpinnya. Jika salah satu suami membiarkan istrinya tidak menutup aurat, membiarkan anaknya tidak bisa shalat, tidak bisa membaca Al-Qur’an. Tinggal tunggu saja azab dari Allah SWT. Kita semua jika mengetahui narkoba tambah banyak, yang melacur tambah subur, yang judi tambah banyak, terhadap zakat dan infak menolak, maka tunggu saja bencana dari Allah yang maha besar. Ketakutan, kesengsaraan, stres, susah tidur, hati tidak nyaman, makan seperti keras dan minum seperti tuak kemudian kedepannya tidak khusyu dalam beribadah itu merupakan ciri dekatnya adzab Allah SWT. Dan selanjutnya do’a-do’a tidak akan dikabulkan, tidak dilindungi oleh Allah SWT. Karena itu mari kita semua mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak kewajiban dan sunah-sunahnya. Itu semua akan menjadi modal keberanian untuk amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imron ayat 110 :
š
Artinya : “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk (kebaikan) manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”







KHUTBAH KEDUA

                                                                                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar